Minggu, 24 November 2013

Bisa Satukan Partai Islam, Mahfud Hargai Persepsi Masyarakat

  • Bisa Satukan Partai Islam, Mahfud Hargai Persepsi MasyarakatLihat FotoBisa Satukan Partai Islam, Mahfud Hargai Persepsi Masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menurut persepsi publik hasil survei Lembaga Survei Nasional, dapat dipercaya sebagai salah satu tokoh yang mampu menyatukan partai Islam peserta Pemilu 2014. Lalu apa tanggapan Mahfud?
"Persepsi politik lahir dari penilaian masyarakat terhadap situasi dan terhadap figur. Karenanya saya tak menolak anggapan itu. Kalau dianggap sebagai suatu kepercayaan, saya hargai dan terimakasih atas persepsi masyarakat," ujar Mahfud usai Sarasehan Muharram di DPP PKB, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Partai Islam belakangan memasuki masa senjakala dalam konstelasi politik kepemimpinan di Indonesia. Setelah masa Amien Rais dan KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, tak ada tokoh yang mampu merekatkan pertalian antarpartai Islam.
Namun, di masa senjanya, publik masih menaruh harapan besar terhadap figur Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut, digadang-gadang berpotensi menjadi pemersatu ikatan partai Islam yang kini berjalan masing-masing menghadapi Pemilu 2014.
Demikian disampaikan peneliti senior Lembaga Survei Nasional, Dipa Pradipta, kala merilis hasil survei bertema, Partai Islam Menjelang Pemilu 2014, Wacana Koalisi dan Figur Pemersatu,' di Hotel Atlit Century, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
"Dari sejumlah nama tokoh yang beredar di tingkat nasional saat ini, ternyata Mahfud MD paling banyak dipilih (16.4 persen). Di luar Mahfud MD, nama lain yang juga cukup banyak disebut responden adalah Rhoma Irama (9.6 persen), dan Suryadharma Ali (9.1) persen," terang Dipa.
Ketokohan Mahfud sebagai top of mind publik cukup masuk akal mampu mempersatukan partai Islam. Alasannya, selama menjabat orang nomor satu di MK, Mahfud dinilai berhasil. Integritasnya sebagai tokoh nasional sudah teruji saat memimpin lembaga peradilan konstitusi tersebut.
Kendati secara biologis adalah anak kandung Nahdlatul Ulama, Mahfud MD dapat diterima lintas aliran. Secara sosiologis, perkembangan intektualitas Mahfud MD dibesarkan oleh kultur HMI dan Muhammadiyah. Wajar jika Mahfud tak mengundang resistensi dari aliran Islam lainnya.
"Berdasarkan riset analisa media yang dilakukan LSN atas 10 media massa nasional, pemberitaan mengenai Mahfud jauh lebih dominan dari tokoh-tokoh partai Islam lainnya seperti Yusril Ihza Mahendra, Hidayat Nur Wahid, Suryadharma, Muhaimin Iskandar dan sebagainya," tambahnya.
Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, menambahkan, muncul persoalan jika partai Islam yang menjadi peserta pemilu 2014 ini berjalan sendiri-sendiri dan lebih mengedepankan ego kepartaiannya. Egoisme aliran ini diperkirakan masih akan menjadi batu sandungan.
Umar menggarisbawahi, hasil survei LSN, koalisi partai Islam pada dasarnya memiliki dua tujuan, yakni pertama mendongkrak elektabilitas partai Islam sendiri pada Pemilu 2014, dan kedua mencari strategi untuk mendapat kekuasaan dari Pemilu 2014.
"Wacana koalisi itu ijtihad agar partai Islam tidak terbenam. Kreatiftas ini menghindarkan partai Islam semakin terpuruk. Apakah ke depan partai Islam kembali terpuruk atau kembali eksis tahun 1955? Dengan jumlah mayoritas penduduk Islam peluang itu sangat besar," terang Umar.
http://id.berita.yahoo.com/bisa-satukan-partai-islam-mahfud-hargai-persepsi-masyarakat-192548432.html 

0 komentar:

Posting Komentar